Minggu, 08 Mei 2011

GLENN DOMAN


How to Teach Your Baby to Read
( Bagaimana Mengajari Bayi Anda Membaca ??? )
Oleh : fajriyah M.

Tentang penulis,
Glenn Doman mulai mempelopori bidang study perkembangan anak sejak tahun 1940, setelah beliau menerima gelar dibidang terapi fisik dari “ University of Pennsylvania “ pada tahun 1955, dia mendirikan “ The Institutes for The Achievement of Human Potential “ di Philadelphia. Kemudian mulai merintis bidang pengembangan otak anak. Dia telah meyakinkan jutaan keluarga melalui buku-bukunya tentang belajar pada usia dini dan telah membantu ribuan anak cedera otak meningkatkan potensinya. Kepahlawanan dia selama perang dunia dua sangat dikenal dan pemerintah Brasil menganugerahi dia gelar bangsawan atas jasa-jasanya bagi anak diseluruh dunia.
Glenn Doman adalah penulis di Internasional yang paling laku dari serial “ Gentle Revolution “, yang terdiri dari How to Teach Your Baby to Read, How to Teach Your Baby to Match, How to Multiply Your Baby Intelligence, How to Give Your Baby Encyclopedic Knowledge, dan How to Teach Your Baby to be Physically Superb. Dia juga penulis What to Do about Your Brain – Injured Child, sebuah paduan bagi orang-orang yang memiliki cedera otak.
Kurang lebih dari 40 tahun, Glenn Doman dan ahli perkembangan otak anak dari the institutes sudah membuktikan bahwa anak-anak yang sangat muda jauh lebih mampu belajar daripada yang pernah kita bayangkan.
Dan pertama kali teori tentang kemungkinan mengajari anak agar bisa membaca meskipun mereka masih berusia dini ditemukan olah Glenn Doman pada tahun 1998. Dia mendapatkan teori ini dari banyaknya ia berkecimpung dalam membantu anak- anak yang mengalami kerusakan otak. Hasil penelitiannya cukup mengejutkan, karena teori yang ditemukannya dapat diterapkan untuk membuat anak normal menjadi lebih cerdas dan salah satunya dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan membaca pada anak balita.

Kenali Potensi Luar Biasa yang Dimiliki Oleh Anak Sebelum Anda Mengajari Membaca
Seorang praktisi metode Glenn Doman, Irene F Mongkar yang pernah mengikuti kursus better baby di institute milik Doman, mengatakan bahwa otak anak sejak usia mereka masih nol tahun / sejak mereka masih berada dalam kandungan sudah distimulus sehingga sel-sel otaknya dapat berkembang dengan cepat. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika anak berusia 2,5 tahun sudah bisa membaca buku.
Carla Shatz, seorang ahli neurobiologi dari Universitas Berkeley, California. Mengatakan bahwa pada saat lahir, otak bayi sudah mengandung 100 miliar sel aktif.perkembangan fisik otak yg sangat pesat mulai terjadi saat bayi berumur 18 bulan.jika ketika lahir otak anak sudah memiliki volume sebesar 25% dari otak orang dewasa (350 gram), maka dalam usia 18 bulan otak akan berkembang sebanyak dua kali lipat.bahkan pada saat anak berumur 6 tahun, otak anak sudah mencapai 90% dari berat otak orang dewasa dan akan mencapai perkembangan hingga 100% pada saat mereka berumur 18 tahun dan dengan berat sekitar 1,4 kg. Carla juga menyebutkan  bahwa didalam otak belita sudah terdapat satu triliun sel glia (perekat) yg berfungsi untuk membentuk semacam sarang dan melindungi serta memberi makan sel-sel yg sudah aktif.
            Sementara itu, seorang ahli psikologi dari inggris, Tony Buzan mengemukaan bahwa masing-masing sel aktif pada otak seorang anak, bahkan seorang belita sudah mampu membuat kurang lebih 20.000 sambungan yg berbeda dengan sel-sel lain. Kemampuan otak anak yang cukup luar biasa ini akan semakin berkembang dengan positif apabila orang tua mampu memberi rangsangan maksimal pada otak si anak, terutama hingga usia mereka 18 bulan. Para peneliti dari Baylor College of Medicine pernah menemukan bahwa otak anak akan mengecil sebesar 20% - 30% dari ukuran normal jika dia jarang diajak bermain atau disentuh.

Metode Cepat Ala Glenn Doman
            Dalam penelitiannya, Glenn Doman mengemukakan bahwa anak yang berumur 4 tahun lebih efektif daripada anak yang berumur 5 tahun. Anak berumur 3 tahun lebih mudah diajari daripadaanak berumur 4 tahun. Lebih jelasnya, doman mengatakan bahwa semakin kecil usia seorang anak, maka semakin mudah untuk diajari membaca.
            Glenn Doman juga berpendapat bahwa balita bisa menyerap informasi secara luar biasa. Mereka menyerap begitu saja semua informasi dengan sangat cepat, bagaikan spon menyerap air.menurutnya, hal terpenting dalam mengajari anak agar bisa cepat membaca adalah terciptanya suasana yang mengasyikkan dan suasana hati yang menyenangkan serta kondisi yang baik.
            Metode sehebat apapun jika tidak didukung oleh suasana yang menyenangkan, maka akan menyebabkan rasa malas bagi anak untuk diajak belajar. Ciptakan sebuah kesan bahwa belajar bagi anak adalah sesuatu yang mengasyikkan, agar anak lebih mudah untuk menguasai materi lebih cepat.

Belajar Membaca Dengan Membaca Bukan Mengeja
            Metodologi pengajaran yang sering dikutip banyak ilmuan adalah metodologi Glenn Doman yaitu mengajari anak bayi untuk membaca. Menurut dia, jika anda ingi mengajarkan balita anda agar bisa cepat membaca, maka hal yang harus anda lakukan adalah tidak mengajarinya dengan mengeja huruf satu persatu. Tetapi dengan memperkenalkan kepada mereka satu kata yang bermakna, yaitu kata yang sudah akrab dengan pikiran anak atau sudah sering didengar dalam kesehariaannya.
            Karena membaca huruf sama sekali tidak menyanangkan dibandingkan dengan membaca kata-kata, karena karena tidak seorang pun pernah makan ”b”, menangkap ”b”, memakai ”b”, atau membuka”b”. Tapi kita dapat makan “buah”, menangkap “bola”, meniup “balon” atau membuka buku. Sedangkan huruf-huruf yang membentuk kata bola adalah abstrak, meskipun bola itu sendiri tidak abstrak sehingga kata bola lebih mudah dipelajari daripada huruf ”b”. Dari fakta ini dapat disimpulkan bahwa kata-kata jauh lebih mudah untuk dibaca daripada huruf.
            Apabila metode ini dikembangkan secara efektif, maka tanpa harus anda arahkan lagi, anak anda bisa membaca suku kata yang sama ketika mereka menemukan di dalam kalimat lain, misalnya, karena ia sudah paham bahwa  huruf ”p”, ”i” dibaca ”pi” sebagaimana dalam kata ”pisang”, maka ia akan langsung membaca ” pi’ juga ketika menemukan suku kata yang sama sekalipun di dalam kalimat yang berbeda, seperti dalam kata ”sa-pi” dan kata-kata lainnya.
            Jadi, teori yang harus anda ingat bahwa untuk mengajar anak agar mereka bisa cepat membaca adalah ajarilah mereka membaca sesuatu yang sudah akrab dalam pikiran mereka. Dengan kata lain, ajarilah anak anda membaca satu kata bermakna.
            Dalam metode Glann Doman terdapat sebuah dalil yaitu hukum anti gagal yang harus anda selalu ingat, yaitu : ”jika suasana hati anda dan suasana hati anak anda sedang tidak baik, maka berhentilah, anda pasti melakukan sesuatu yang salah.
            Dalam metode Glenn Doman ada lima tahap aplikasi metodenya yang layak kita pertimbangkan. Kelima tahap metode tersebut adalah :
  1. Tahap Pertama : Kata-kata Tunggal
Mulailah dengan menggunakan hanya 15 kata tunggal saja. Kata tunggal tersebut adalah kata yang sudah akrab dengan kehidupan anak atau nama anggota keluarga. Misalnya, papa, mama, kakek, nenek, kakak, dan adik. Buat kata-kata tersebut dengan karton berukuran 15 X 50 cm.
Tunjukkan padanya kata ibu. Jangan diberi penjelasan atau perincian apapun kepada anak anda. Biarkan dia melihatnya tidak lebih dari satu detik, kemudian tunjukkan kata ayah dan tiga kata lainnya. Ambillah kata tersebut dari belakang, agar anda dapat membaca bagian sudut kiri atas yang terdapat di belakang setiap  kartu. Dengan demikian, ketika anda mengucapkan kata itu kepada anak anda, anda bisa memusatkan perhatian pada wajahnya.
Jangan sekali-kali meminta anak anda untuk mengulangi kata-kata yang ucapkan. Setelah kata kelima, peluk dan ciumlah ia dengan hangat untuk menunjukkan rasa sayang anda. Katakan padanya betapa hebat dan pintar dan betapa senangnya anda mengajarnya.
Ulangi tahapan tersebut tiga kali pada hari pertama. Pastikan agar urutan kartu yang anda tunjukkan pada anak berbeda setiap kali. Pada hari kedua, ulangi lima kata yang sudah dibacakan sebelumnya sebanyak tiga kali. Kemudian tambahkan kelompok kata kedua yang terdiri dari lima kata tunggal baru. Dan beristirahatlah diantara kumpulan kata baru, kira-kira 15 menit.
Pada hari ketiga, tambahkan kelompok kata ketiga yang terdiri dari 5 kata baru. Cara yang dilakukan sama seperti di atas. Setelah tiga kelompok pertama diperlihatkan pada anak selama 5 hari, anda bisa menambahkan kata-kata baru dan mengeluarkan kata-kata lama dari setiap  kelompok yang diajarkan selama 5 hari dengan menggantinya dengan kata baru di setiap kelompok.
  1. Tahap Kedua: Gabungan Dua Kata
Bila anak sudah diperkenalkan pada kata-kata tunggal, maka dia sudah siap untuk menggabungkan kata-kata itu dan membuat gabungan dua kata.pengenalan gabungan kata ini merupakan langkah penting , karena ini awal anak mengenal kalimat. Sebelum anda memulai tahapan ini, anda bisa meninjau kembali perbendaraan kata yang sudah diajarkan, sehingga anda bisa menggunakan kata tersebut menjadi gabungan kata.
Untuk memudahakn tahap ini, cobahlah anda menggunakan kata yang sangat mudah diajarkan dan sangat akrab dengan anak, separti warna. Jangan lupa, di belakng kartu-kartu warna ini anda bisa menggambar kotak dengan warna yang dimaksud. Karena hal ini dapat memudahkan anak-anak belajar lebih cepat. Gabungan kata-kata ini akan mudah dipahami anak yang sudah mengenalnya sebagai kata tunggal. Bagilah gabungan kata yang sudah anda buat menjadi dua kelompok yang masing-masing terdiri dari 5 gabungan kata. Tunjukkan setiap kelompok ini tiga kali sehari selama 5 hari (kurang). Setelah itu, singkirkan satu gabungan kata dari setiap kelompok dan tambahkan satu gabungan kata baru dalam setiap kelompok dan singkirkan sebuah kata lama setiap harinya.
Setelah melalui tahapan ini, anda bisa melangkah ke pengenalan kata sifat. Untuk memudahkan dalam mengajari anak, umummnya kata sifat diajarkan berpasang-pasangan dengan lawannya.
  1. Tahap Ketiga:  Kalimat Sederhana
Setelah memperkenalkan gabungan kata pada anak, anda bisa melangkah ke tahapan pengenalan kalimat sederhana, yaitu kalimat yang terdiri dari gabungan kata yang sudah anda ajarkan sebelumnya. Dengan perbendaraan yang sudah anda perkenalkan, banyak sekali gabungan kata yang membentuk kalimat sederhana yang bisa dibuat dan diperkenalkan pada anak. Ada tiga cara yang efektif dan bagus untuk mengajarkan kalimat sederhana ini.
*      Gunakan kartu yang telah anda buat sebelumnya, lalu buatlah kartu dengan kata ”sedang”. Duduklah dan peganglah limah nama orang atau binatang, lima dengan kata ’sedang”, dan lma dengan kata kerja. Disini biarkan  anak memilih satu kata dari setiap kelompok, dan buat sebuh kalimat. Dengan melibatkan anak, hal tersebut membuatnya senang dan antusias. Bacakan kalimat tersebut pada anak. Setelah itu buatla tiga sampai lima kalimat bersama-sama.
*      Dengan menggunakan kartu yang berukuran 10X50 cm, buatlah satu kelompok kata yang terdiri dari lima kalimat. Kurangi ukuran huruf-hurufnya agar satu kartu bisa memuat tiga atau empat kata. Jangan menuliskan kata- kata tersebut terlalu berdekatan, berilah jarak yang cukup di setia kata. Perlihatkan kartu tersebut pada anak tiga kali sehari.
*      Buatlah sebuah buku yang berisi kalimat-kalimat sederhana yang terdiri dari lima susunan kata dengan seuah gambar di setiap kalimat sederhana tersebut.pertimbangkan ukuran kertas kartonnya. Jika berukuran 50X70 cm, potonglah menjadi empat yang berukuran 25X35 cm. Pisahkan halaman tulisan dan gambar.
  1. T:ahap Keempat: Kalimat Panjang
Setelah anak menguasai kalimat-kalimat pendek, yang hanya terdiri dari tiga gabungan kata, maka anak mulai bisa dikenalkan pada kalimat yang menyatakan pemikiran yang lebih lengkap. Anda bisa menggunakan produser dasaryang sama, hanya saja sekarang menggunakan lebih dari tiga kata. Bila anda sudah membuat kalimat dengan empat kata dan menggunakan metode yang sudah dijelaskan diatas, anda bisa menambahkan kata bantu seperti kata sifatdan katerangan.
Kecilkan huruf-hurufnya karena kartu yang berukuran 10X50cm atau 25X35cm karena mulai tidak mampu lagi memuat tulisan anda.
Jangan mengecilkan huruf atau menambah kata-kata terlalu cepat, karena anda akan melihat perhatian dan minat anak menurun. Mngkin anak akan berpaling dari tulisan ini dan hanya melihat anda, karenakartu dan bukunya terlalu rumit untuk dilihat.
  1. Tahap Kelima: Buku-buku
Setelah anda melewati serangkaian proses pembelajaran membaca, langkah selanjutnya yang menjadi inti adaah membaca buku.anak sudah siap untuk membaca buku yang sebenarnya. Anak harus mampu membaca tulisan yang lebih kecil dan jumlah katanya lebih banyak di setiap halaman buku. Ingatlah, ketika anda mengajarkannya membaca, sebenarnya anda telah menumbuhkan penglihatannya, sama seperti latihan olahraga membesarkan otot.
Agar metode Glenn Doman bisa berhasil, pilihan buku juga sangat penting, karena anak ingin membaca dengan alasan yang sama seperti orang tua membaca buku. Untuk membuat anak tertarik pada buku, perhatikan aturan berikut ini:
*      Pilihlah buku-buku yang menarik baginya
*      Perkenalkan semua kata-kata baru sebagai kata-kata tunggal sebelum ia mulai membacanya
*      Pilihkan buku yang teksnya besar dan jelas
*      Pastikan anak membalik halaman buku untuk melihat ilustrasi yang mengikuti teks.
                                                   
Setelah kita mengetahui metode membaca cepat pada usia dini ala Glenn Doman, tidak  sedikit pengamat yang menjelaskan kelebihan metode ini, begitu pula sebaliknya, banyak juga pengamat yang menjelaskan kekurangan metode ini. Dengan mengetahui kekurangan dan kelemahan metode ini, anda bisa memutuskan metode apa yaang terbaik untuk anak anda.
Para pengamat menyatakan bahwa menjadikan agar anak bisa cepat membaca, sama halnya dengan menggegas kecerdasan anak agar segera tampak. Kecerdasan yang digegas merupakan tindakan yang membuat anak terlihat pandai secara tiba-tiba, tetapi mereka kurang mempunyai jaminan masa depan genius sebagaimana di masa kanak-kanaknya. Banyak contoh yang diajuhkan oleh beberapa pengamat ini. Misalnya, kasus yang terjadi pada William James Sidis pada tahun 1930.
Kecerdasan otak William James Sidis sangat mengagumkan. Orang tuanya yang berprofesi sebagai seorang psikiater telah menjadikannya bocah genius dan mahir matematika. Pada usia 11 tahun, ia berhasil masuk Harvard College karena kecerdasan otaknya yang mengesankan banyak orang. Akan tetapi apa yang terjadi? Beberapa tahun setelah itu, seorang wartawan bernama James Thurber, menjumpai seorang pemulung mobil tua yang tidak lain adalah William James Sidis, bocah yang genius yang pernah menghebohkan banyak orang.
Berbeda halnya dengan kasus legendaris orang-orang terkenal yang berhasil mengguncang dunia dengan penemuannya. Ketika mereka kecil, mereka hanyalah anak-anak yang biasa yang terkadang juga dilabeli sebagai murid yang dungu. Misalnya, Enstein yang mengalami kesulitan belajar hingga kelas 3 SD. Dia dinyatakan sebagai anak bebal yang suka melamun. Selama berpuluh-puluh tahun, orang begitu yakin bahwa keberhasilan anak di masa depan ditentukan oleh faktor kognitif. Otak memang memilii kemampuan luar biasa yang tidak terhingga oleh karena itu, banyak orang tua dan pendidik tergoda untuk melakukan Early Childbood Training.
Sedangkan ada beberapa metode pembelajaran dalam al-qur’an, yakni belajar dengan meniru, karena karakter manusia cenderung untuk meniru dan banyak dari tingkah lakuhnya yang dipelajari dengan cara itu. Karena keteladan yang baik mempunyai peran penting dalam pendidikan dan pengajaran. Hal ini telah dibuktikan oleh Rasulullah Saw, dimana beliau menjadi teladan yang baik bagi para sahabatnya. Melalui keteladanan yang baik, manusia belajar kebiasaan yang baik dan akhlaq yang mulia.
Yang kedua belajar dengan pengalaman praktis dan trial and error. Berdasarkan pengalaman praktis, manusia juga beajar menghadapi berbagai persoalan kehidupan dan upaya mengatasinya. Dalam al-qur’an terdapat ayat yang menganjurkan manusia untuk mengadakan perjalanan di muka bumi, melakukan pengamatan dan akan memikirkan tanda-tanda kekuasaan Allah di alam semesta. Tidak di ragukan, bahwa semua itu menunjukkan dengan jelas seruan al-qur’an agar manusia belajar melalui pengamatan terhadap berbagai hal, pengalaman praktis dalam kehidupan, dan melalui interaksi dengan alam dan berbagai makhluk serta peristiwa yang ada didalamnya. Dan ini dilakukan, baik lewat pengalaman praktis, trial and error ataupun melalui pemikiran.
Yang ketiga belajar melalui pemikiran. Pada saat seseorang memikiran pemecahan masalah tertentu, pada kenyataannya ia sedang mencoba-mencoba (trial and error) secara intelektual. Dalam pemikirannya, ia sedang memikirkan berbagai solusi tentang persoalan tersebut. Adapun dalam al-qur’an juga mengemukakan dalil-dalil dan bukti rasional untuk menyadarkan pemikiran manusia mendorongnya untuk berpikir dan merenung tentang kekuasaan Allah, dan mengarahkannya pada pemuktian akan Allah.



                                                                                                            


DAFTAR PUSTAKA


Usman, Muhammad. 2005. Al-Qur’an dan Psikologi. Jakarta : Aras Pustaka
Doman, Glenn. 2006. How to Teach Your Baby to Read (Bagaimana Mengajari Bayi Anda Membaca). Jakarta : Tigaraksa Satria
Hariyanto, Agus. 2009. Membuat Anak Anda Cepat Pintar Membaca. Jogjakarta : DIVA Press
Tim Islamic Online. 2006. Seni Belajar Strategi Menggapai Kesuksesan Anak. Jakarta : KHALIFA Press
Ma’mur, Jamal. 2009. Manajemen Strategis Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta : DIVA Press




Tidak ada komentar:

Posting Komentar