Minggu, 08 Mei 2011

PSIKOLINGUISTIK


ASPEK-ASPEK YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN BAHASA

Seseorang pada umumnya tidak merasakan bahwa menggunakan bahasa merupakan suatu katerampilan yang luar biasa rumitnya. Pemakaian bahasa terasa lumrah karena memang tanpa diajari oleh siapapun. Seorang bayi akan tumbuh bersamaan dengan pertumbuhan bahasanya setelah dia dewasa. Kita memakai bahsa kita seolah-olah tanpa berfikir. Begitu kita ingin mengungkapkan sesuatu, pada saat itu pula kita mengeluarkan bunyi-bunyi yang disebut bahasa. Akan tetapi, kalau kita renungkan secara mendalam, maka kita akan merasakan bahwa pemakaian bahasa merupakan cerminan dari kemampuan yang hanya manusialah yang dapat melakukannya.
DEFINISI  PSIKOLINGUISTIK
Tentang psikolinguistik orang memberikan definisi yang berbeda-beda, meskipun pada esensinya sama. Aitchison mendefinisikannya sebagai suatu studi tentang bahasa dan minda. Harley menyebutnya sebagai studi tentang proses-proses mental dalam pemakaian bahasa. Sementara itu, clark  menyatakan bahwa psikologi bahasa berkaitan dengan tiga hal utama, yaitu: koprehensi, produksi dan pemerolehan bahasa. Dari definisi ini dapat disimpulkan bahwa psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari tentang proses-proses mental yang dilalui oleh manusia dalam mereka berbahasa.
Secara rinci psikolinguistik mempelajari empat topik utama, yaitu:
·         Komprehensi, yakni: proses-proses mental yang dilalui oleh manusia sehingga meraka dapat menangkap apa yang dikatakan orang dan memahami apa yang dimaksud.
·         Produksi, yakni: proses-proses mental pada diri manusia yang membuat manusia dapat berujar.
·         Landasan biologis serta neurologis yang membuat manusia dapat berbahasa.
·         Pemerolehan bahasa, yakni: bagaimana anak memperoleh bahasa mereka.
OBJEK LINGUISTIK : BAHASA
Pengertian Bahasa dan Ciri atau Sifat Bahasa.
Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh masyarakat untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar sesamanya, dari definisi ini didapatkan beberapa ciri atau sifat hakiki dari bahasa. Ciri atau sifat bahasa itu adalah:


*      Bahasa sebagai Sistem
Selain bahasa itu sebagai sistem, bahasa itu sekaligus juga bersifat sistematis dan sistemis. Bersifat sistematis artinya, bahasa itu tersusun menurut suatu  pola, tidak tersusun secara acak atau sembarangan. Sedangkan bersifat sistemis artinya, bahasa itu bukan merupakan sistem tunggal tetapi terbiri juga dari sub-sub sistem atau sistem bawahan.
*      Bahasa sebagai Lambang
Kata lambang sering dipadankan dengan kata simbol dengan pengertian yang sama. Lambang menandai sesuatu yang lain secara konvensional, tidak secara alamiah dan langsung. Maka lambang-lambang bahasa diwujudkan dalam bentuk bunyi, yang berupa satuan-satuan bahasa, sepaerti kata atau gabungan kata.
*      Bahasa adalah Bunyi
Kata bunyi, seringkali sulit dibedakan dengan kata suara. Menurut Kridalaksana, bunyi adalah kesan pada pusat saraf sebagai akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan-perubahan dalam tekanan udara. Lambang bahasa adalah bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Jadi, bunyi yang tidak dihasilkan oleh alat ucap manusia tidak termasuk bunyi bahasa.
*      Bahasa itu Bermakna
Bahasa yang dilambangkan itu adalah suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau suatu pikiran yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi. Bahasa itu bermakna, maka segala ucapan yang tidak bemakna dapat disebut bukan bahasa. Jadi, bentuk-bentuk bahasa yang tidak bermakna dalam bahasa apapun bukanlah bahasa, sebab fungsi bahsa adalah menyampaikan pesan, konsep, ideatau pemikiran.
*      Bahasa itu Arbitrer
Kata arbitrer dapat diartikan sewenang-wenang, berubah-ubah, tidak tetap. Yang dimaksud dengan istilah arbitrer itu adalah dalam bahasa tidak ada hubungan wajib antara lambang bahasa dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut.
*      Bahasa itu Konvensional
Meskipun hubungan antara lambang bunyi dengan yang dilambangkan bersifat arbitrer, tetapi penggunaan bahasa tersebut untuk suatu konsep tertentu bersifat konvensional, artinya semua anggota masyarakat bahasa itu mematuhi konvensi bahasa bahwa lambang tertentu itu digunakan untuk mewakili konsep yang diwakilinya.
*      Bahasa itu Produktif
Kata produktif adalah bentuk ajektif dari kata benda produksi. Produktif adalah banyak hasilnya atau terus menerus menghasilkan. Yang dimaksud bahasa bersifat produktif adalah meskipun unsur-unsur bahasa itu terbatas, tetapi dengan unsur-unsur yang jumlanya terbatas itu dapat dibuat satuan-satuan bahasa yang jumlahnya tidak terbatas.
*      Bahasa itu Unik
Unik artinya mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak dimiliki oleh yang lain. Kalau bahasa dikatakan unik, maka artinya, setiap bahasa memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh bahasa lainnya. Ciri khas ini bisa menyangkut pada sistem bunyi, sistem pembentukan kata, sistem pembentukan kalimat atau sistem-sistem lainnya.
*      Bahasa itu Universal
Bahasa bersifat universal artinya, ada ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada di dunia ini. Ciri-ciri yang universal ini, tentunya merupakan unsur bahasa yang paling umum, yang bisa dikaitkan dengan ciri-ciri atau sifat-sifat bahasa lainnya. Ciri universal bahsa yang paling umum adalah bahwa bahasa itu mempunyai bunyi bahasa yang terdiri dari vokal dan konsonan.
*      Bahasa itu Dinamis
Disebut dinamis karena keterikatan dan keterkaitan bahasa itu dengan manusia. Sedangkan dalam kehidupannya di dalam masyarakat kegiatan manusia itu tidak tetap dan selalu berubah. Maka bahasa itu juga menjadi berubah, menjadi tidak tetap, menjadi tidak statis.
*      Bahasa itu Bervariasi
      Mengenai variasi bahasa ini ada tiga istilah yang perlu diketahui, yaitu:
1.      Idiolek adalah variasi atau ragam bahasa yang bersifat perseorangan. Setiap oarang tentu mempunyai ciri khas  bahasanya masing-masing.
2.      Diolek adalah variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat pada suatu tempat atau suatu waktu.
3.      Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi, keadaan atau untuk keparluan tertentu.
*      Bahasa itu Manusiawi
Bahasa itu manusiawi maksudnya adalah bahasa itu hanya milik manusia dan hanya digunakan oleh manusia. Alat komunikasi binatang bersifat terbatas, dalam arti hanya digunakan untuk keparluan hidup kebinatangannya saja.

LANDASA BIOLOGIS PADA BAHASA
Struktur Mulut Manusia Vs Struktur Mulut Binatang
Primat yang paling dekat dengan manusia adalah gorila atau simpanse. Kemiripan ini, kita rasakan kalau kita pergi ke kebun binatang dan memperhatiakan perilaku-perilaku binatang-bianatang itu, seperti cara mereka makan kacang, cara mereka mengupas pisang dan beberapa perilaku yang lainnya.
Meskipin ada keiripan-kemiripan tertentu antara manusia dengan simpanse, tetap saja kedua makhluk ini berbeda. Dan yang membedakan keduanya adalah kemampuan mereka berkomunikasi dengan bahasa. Perbedaan kemampuan ini sifatnya genetik, artinya manusia dapat berbahasa sedangkan primat lain tidak karena komposisi genetik antara kedua kelompok primat ini berbeda.
Bentuk dan letak gigi pada primat non manusia akan didapati bahwa gigi binatang merupakan deretan yang terputus-putus, ukurannya tidak sama, dan letaknya miring ke depan. Secara propolsional rongga mulut manusia adalah kecil, ukuran ini membuat manusia dapat lebih mudah mengaturnya. Lidah manusia yang secara proposional lebih tebal daripada lidah binatang dan menjorok sedikit ke tenggorokan, memungkinkan untuk digerakkan secara fleksibel sehingga bisa dinaikkan, diturunkan, dimajukan, dimundurkan atau diratakan di tengah. Posisi yang bermacam-macam ini menghasilkan bunyi vokal yang bermacam-macam pula.
Kaitan Biologis dengan Bahasa
Anak memperoleh bahasa dengan melalui proses yang sama. Antara umur 6 sampai 8 minggu anak mulai mendekut, mereka mengeluarkan bunyi-bunyi yang menyerupai bunyi vokal dan konsonan. Manusia dapat menguasai bahasa secara natif, jika pada prosesnya dilakukan antara umur tertentu, yakni antara umur 2 tahun sampai sekitar 12 tahun.
Bahasa adalah fenonema biologis, khususnya fenomena biologi perkembangan. Arah dan jadwal munculnya suatu elemen d alam bahasa adalah masalah genetik. Orang tidak dapat mempercepat atau memperalmbat munculnya suatu elemen bahasa. Faktor lingkungan memang penting, tetapi faktor itu hanya memicu apa yang sudah ada padabiologo manusia.
LANDASAN NEUROLOGIS PADA BAHASA
Otak Manusia Vs Otak Binatang
*      Otak Manusia
Berat otak manusia adalah antara 1 sampai 1,5 kg, ukuran ini adalah 2% dari berat badanya. Akan tetapi menyedot 15% dari seluruh peredaran darah dari jantung dan memerlukan 20% dari sumberdaya metabolik manusia.
Seluruh sistem saraf kita terdiri dari dua bagian utama, yaitu:
Ø  Tulang punggung yang terdiri dari sederetan tulang punggung yang bersambung-sambungan (spiral cord)
Ø  Otak. Otak terdiri dari dua bagian, yaitu:
·         Batang otak (brain stem)
·         Korteks serebral (cerebral cortex)
Korteks serebral menangani fungsi-fungsi intelektual dan bahasa. Koerteks serebral manusia terdiri dari dua bagian, yaitu: hemisfir kiri dan hemisfir kanan.kedua hemisfir ini dihubungkan oleh sekitar 200 fiber yang dinamakan korpus kalosum (corpus callosum). Hemisfir kiri mengendalikan semua anggota badan yang ada di sebelah kanan termasuk muka bagian kanan, sebaliknya, hemisfir kanan mengontror anggota badan dan wajah sebelah kiri.
Menjelang anak mencapai umur sekitar 12 tahun terjadilah pembagian fungsi yang dinamakan lateralisasi. Pada hemisfir kiri ada daerah, yakni daerah wernicke, yang lebih luas dar ipada bagian yang sama di hemisfir kanan. Karena yang berperan lebih banyak dalam kaitannya dengan bahasa adalah hemisfir kiri.
Hemisfir kiri terdiri dari empat daerah besar yang dinamakan lobe, antara lain:
·         Lobe frontal (frontal lobe) bertugas mengurusi  hal-hal yang berkaitan dengan kognisi
·         Lobe temporal (temporal lobe) bertugas mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan pendengaran
·         Lobe osipital (occipital lobe) bertugas mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan penglihatan
·         Lobe parietal (parietal lobe)  bertugas mengurusi rasa somaestetik, yakni rasa yang ada pada tangan, kaki dan muka.
*      Otak Binatang
Korteks serebral pada binatang boleh dikatakan tiadak tampak, padahal korteks inilah yang sangat berkembang pada manusia. Manusia memakai sebagian besar otaknya untuk proses mental, termasuk proses kebahasaan, tetapi binatang lebih banyak memakai otaknya untuk kebutuhan-kebutuhan fisik.

Kaitan Otak dengan Bahasa

Apabila input yang masuk adalah dalam bentuk lisan, maka bunyi itu ditanggapi di lobe temporal, khususnya oleh korteks primer pendengaran. Setelah itu diterima, dicerna dan diolah, selanjutnya bunyi bahasa tadi dikirim ke daerah wernicke untuk diinterpretasikan. Bila masukan tadi perlu ditanggapi secara verbal, maka interpretasi itu dikirim ke daerah broca melalui fasikulus akurat.

Peran Hemisfir Kiri dan Hemisfir Kanan

Dari hasil operasi yang dinamakan hemispherectomy-operasi dimana satu hemisfer diambil dalam rangka mencegah epilepsi. Dari operasi tersebut, terbukti bahwa bila hemisfer kiri yang diambil, maka kemampuan bahasa orang itu menurun dengan derastis. Sebaliknya, bila yang diambil hemisfir kanan, maka orang tersebut masih dapat berbahasa meskipun tidak sempurna.
Ada juga hal-hal yang berkaitan dengan bahasa yang ditangani oleh hemisifir kanan. Dari orang yang hemisfir kanannya terganggu, maka didapati bahwa kemampuan mereka dalam mengurutkan sebuah peristiwa, sebuah cerita atau narasi menjadi kacau.

Gangguan Wicara

Gangguan wicara adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah, tersumbatnya pembuluh darah atau kurangnya oksigen pada otak (stroke). Akibat penyakit stroke ini juga ditentukan oleh letak kerusakan pada hemisfir yang bersangkutan. Pada umumnya kerusakan pada hemisfir kiri mengakibatkan munculnya gangguan wicara. Gangguan wicara yang disebabkan oleh stroke dinamakan Afasia (aphasia).

Macam-macam Afasia

Ada beberapa macam afasia, tergantung pada daerah mana di hemisfir kita yang terkena stroke. Berikut adalah beberapa macam afasia yang umum ditemukan, antara lain:
*      Afasia Broca (Lesion) : kerusakan yang terjadi di daerah broca. Afasia ini menyebabkan gangguan pada pencernaan dan pengunkap ujaran.
*      Afasia Wernicke : kerusakan terjadi pada daerah wernicke, yakni bagian agak ke belakang dari lobe temporal. Penderita ini lancar berbicara hanya saja kalimat yang diucapkan susah dimengerti karena tidak cocok maknanya.
*      Afasia Amonik : kerusakan otak terjadi pada bagian depan dari lobe parietal / pada batas antara lobe parietal dengan lobe temporal. Penderita ini tidak mampu mengaitkan konsep dan bunyi atau kata yang mewakilinya.
*      Afasia Global : kerusakan tidak terjadi pada satu atau dua daerah saja, tetapi di beberapa daerah yang lain. Kerusakan dapat menyebar dari daerah broca, melewati korteks motor, menuju ke lobe parietal dan sampai ke daerah wernicke. Kerusakan ini menyebabkan gangguan fisikal dan verbal yang sangat besar.
·         Dari segi fisik : bisa lumpuh di sebelah kanan, mulut bisa mencong dan lidah tidak cukup fleksibel.
·         Dari segi verbal : tidak dapat memahami ujaran orang dan ujarannya tidak dimengerti orang.
*      Afasia Kondusi : kerusakan yang terjadi pada fiber-fber yang ada pada fasikulus akurat yang menhubungkan lobe frontal dengan lobe temporal. Penderita ini tidak dapat mengulang kata yang baru saja diberikan padanya.

Otak Pria dan Otak Wanita

Ada yang berpendapat bahwa ada perbedaan antara otak pria dengan otak wanita dalam hal bentuknya, yakni hemisfir kiri pada wanita lebih tebal dari pada hemisfir kanan. Keadaan yang seperti inilah yang menyebabkan kelas bahasa umumnya didominasi oleh wanita.
Mengenai otak pria dan wanita ini, ada kecendrungan yang lebih besar bagi wanita untuk dapat sembuh dari penyakit afasia daripada pria. Begitu juga afasia akan lebih sering muncul pada pria daripada pada wanita saat mereka terkenastroke.
Daftar Pustaka
   

Dardjowidjojo, Soenjono. 2005.  Psikolinguistik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. PT  Asdimahasatya.

R. Sonneman, Milly. 2002. Mahir Berbahasa Visual. Mizan Media Utama.
 sss









Tidak ada komentar:

Posting Komentar